Buat Sahabat sobries yang punya tugas tentang makalah pengaruh obat-obatan pada sistem saraf, di anjurkan copas aj alias copy-paste....
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji
syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. atas limpahan rahmat dan karunianya,
sehingga laporan ini bisa kami selesaikan walaupun dalam bentuk yang begitu
sederhana.
Dalam penyelesaian laporan ini, kami
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, hingga penyusunannya dapat
diselesaikan dalam waktu yang tepat. Untuk itu tak lupa kami haturkan terima
kasih kepada Guru Pembina “Ibu Nurain Kasim”
yang telah memotivasi kami dalam melakukan penelitian hingga kami dapat
menyelesaikan MAKALAH
BIOLOGI tentang “Pengaruh Penggunaan Obat-Obaan
Terlarang Terhadap Sistem Saraf”. 2Dan kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini
memberikan manfaat khususnya bagi kami dan teman-teman penyusun serta yang
sempat membaca laporan ini.
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Zaman globalisasi seperti saat ini mempengaruhi dan
bahkan membuat nilai-nilai moral dalam kehidupan menjadi kurang diperhatikan
lagi. Pergaulan semakin bebas sehingga memicu terjadinya perbuatan yang tidak
baik bagi kesehatan, yaitu mengonsumsi Narkoba. Banyak faktor yang melandasi
hal tersebut, seperti faktor pergaulan yang tidak sehat, ingin coba-coba, dan
lain sebagainya.
Selain itu, faktor lainnya yaitu tidak adanya atau
kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai efek samping atau akibat yang dapat
ditimbulkan dari penggunaan obat terlarang seperti narkoba.
Maraknya penggunaan narkoba saat ini tidak hanya tren
di kalangan para pemuda yang sudah tidak menduduki bangku sekolah lagi, saat
ini penggunaan narkoba telah merajalela di kalangan para pelajar, orang dewasa
dan bahkan pada usia lanjut. Semua itu dikarenakan kurangnya pengetahuan
mengenai bahaya narkoba dan kurangnya sosialisasi dampak-dampak penggunaan
narkoba bagi kesehatan. Oleh karena itu, kami hanya memfokuskan pembahasan
mengenai dampak penggunaan narkoba terhadap sistem saraf manusia.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa sajakah jenis – jenis dari narkoba yang dapat
mempengaruhi system saraf manusia…???
2.
Bagaimana Narkoba dapatberpengaruh terhadap system
saraf manusia…??
3.
Apa sajakah pengaruh narkoba terhadap system saraf
manusia…???
C. TUJUAN
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk :
1.
Mengetahui jenis-jenis narkoba yang dapat mempengaruhi
sistem saraf manusia
2.
Mengetahui bagaimana narkoba dapat berpengaruh
terhadap sistem saraf manusia
3.
Mengetahui apa pengaruh narkoba terhadap system saraf
manusia
D. MANFAAT
Dengan
mempelajari makalah ini, kita dapat mengetahui :
1.
Jenis-jenis narkoba yang dapat mempengaruhi system
saraf manusia
2.
Bagaimana narkoba dapat berpengaruh terhadap system
saraf
3.
Apa pengaruh narkoba terhadap system saraf manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 TINAJUAN PUSTAKA
Narkoba
adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seseorang
seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta prilaku seseorang jika
masuk kedalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup,
disuntik, intravena dan lain-lain sebagainya.
Sebenarnya,
narkoba ini digunakan di rumah sakit-rumah sakit, seperti narkotika
yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit pasien pada saat operasi.
Untuk pemakaian ini, narkotika harus digunakan sesuai dengan dosis
yang tepat dan di bawah pengawasan dokter. Namun, karena efeknya yang
dianggap dapat membuat jiwa lebih tenang dan nyaman, ada upaya sebagian
orang untuk menyalahgunakannya, yaitu menenangkan jiwa yang sedang
kacau sehingga beban tersebut terasa hilang. Padahal, beban tersebut
tetap ada, malahan pemakaian obat-obatan tersebut menambah masalah baru
bagi dirinya, terutama kesehatannya. Masalah tersebut akan timbul
apabila si pemakai telah merasa ketagihan, yaitu dengan rusaknya alat
tubuh terutama sistem saraf, penurunan gairah seksual, dan kemandulan.
Sistem
saraf adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menerima dan merespon
rangsangan. Terdiri dari otak, saraf tulang belakang, simpul-simpul
syaraf dan serabut syaraf.
Salah
satu akibat narkoba adalah mempengaruhi kerja otak. Pemakaian narkoba
sangat mempengaruhi kerja otak yang berfungsi sebagai pusat kendali
tubuh dan mempengaruhi seluruh fungsi tubuh. Karena bekerja pada otak,
narkoba mengubah suasana perasaan, cara berpikir, kesadaran dan
perilaku pemakainya.
Menurut
Laurensius Daniel Agen, SKM, Dosen Akper Darma Insan Pontianak, ada
beberapa macam pengaruh narkoba pada kerja otak. Ada yang menghambat
kerja otak, disebut depresansia, sehingga kesadaran menurun dan timbul
kantuk. Contoh golongan ini adalah opioida yang di masyarakat awan
dikenal dengan candu, morfin, heroin dan petidin. Kemudian obat
penenang atau obat tidur (sedativa dan hipnotika) seperti pil BK, Lexo,
Rohyp, MG dan sebagainya, serta alkohol. (Obat Narkoba berupa Home
Formula Nomor 8 dengan panjang gelombang 453 nanometer bekerja pada
sistem Medulla Oblongata sebagai anti-depresi).
Namun
ada pula narkoba yang memacu kerja otak, disebut stimulansia, sehingga
timbul rasa segar dan semangat, percaya diri meningkat, hubungan
dengan orang lain menjadi akrab. Akan tetapi menyebabkan tidak bisa
tidur, gelisah, jantung berdebar lebih cepat dan tekanan darah
meningkat. Contohnya adalah amfetamin, ekstasi, shabu, kokain, dan
nikotin yang terdapat dalam tembakau. Ada pula narkoba yang menyebabkan
khayal, disebut halusinogenika. Contoh LSD. Ganja menimbulkan
berbagai pengaruh, seperti berubahnya persepsi waktu dan ruang, serta
meningkatnya daya khayal, sehingga ganja dapat digolongkan sebagai
halusinogenika.
Agen
mengatakan, dalam sel otak terdapat bermacam-macam zat kimia yang
disebut neurotransmitter. Zat kimia ini bekerja pada sambungan sel
saraf yang satu dengan sel saraf lainnya (sinaps). Beberapa di antara
neurotransmitter itu mirip dengan beberapa jenis narkoba. Semua zat
psikoaktif (narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lain) dapat
mengubah perilaku, perasaan dan pikiran seseorang melalui pengaruhnya
terhadap salah satu atau beberapa neurotransmitter. Neurotransmitter
yang paling berperan dalam terjadinya ketergantungan adalah dopamin.
(Obat Narkoba berupa Home Formula Nomor 2 bekerja pada kelenjar
pineal,Obat Narkoba,HF 4 bekerja pada kelenjar Hipotalamus, Obat
Narkoba,HF 5 bekerja pada kelenjar Limbic dalam otak untuk menormalkan
sistem saraf dan mood)
2.2 ISI
Narkoba
terdiri dari berbagai macam dan berbagai jenis, namun secara umum ada
jenis tertentu dari narkoba yang tepat berpengaruh terhadap system
saraf manusia.
Ada empat macam obat yang berpengaruh terhadap sistem saraf, yaitu:
- Sedatif, yaitu golongan obat yang dapat mengakibatkan menurunnya aktivitas normal otak. Contohnya valium.
2. Stimulans,
yaitu golongan obat yang dapat mempercepat kerja otak. Contohnya
kokain. Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan dan
merupakan zat yang sangat berbahaya. Kokain merupakan alkaloid yang
didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal
dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya
dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya
untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek
vasokonstriksifnya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu
narkotik bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif dan efek
merugikannya telah dikenali. Kokain digunakan karena secara
karakteristik menyebabkan elasi, euforia, peningkatan harga diri dan
perasan perbaikan pada tugas mental dan fisik. Kokain dalam dosis
rendah dapat disertai dengan perbaikan kinerja pada beberapa tugas
kognitif. Pada penggunaan Kokain dosis tinggi gejala intoksikasi dapat
terjadi, seperti agitasi iritabilitas gangguan dalam pertimbangan
perilaku seksual yang impulsif dan kemungkinan berbahaya agresi
peningkatan aktivitas psikomotor Takikardia Hipertensi Midriasis. Setelah
menghentikan pemakaian Kokain atau setelah intoksikasi akut terjadi
depresi pascaintoksikasi ( crash ) yang ditandai dengan disforia, anhedonia, kecemasan, iritabilitas, kelelahan, hipersomnolensi, kadang-kadang agitasi.
Pada pemakaian kokain ringan sampai sedang, gejala putus Kokain
menghilang dalam 18 jam. Pada pemakaian berat, gejala putus Kokain bisa
berlangsung sampai satu minggu, dan mencapai puncaknya pada dua sampai
empat hari. Gejala putus Kokain juga dapat disertai dengan
kecenderungan untuk bunuh diri. Orang yang mengalami putus Kokain
seringkali berusaha mengobati sendiri gejalanya dengan alkohol, sedatif, hipnotik, atau obat antiensietas seperti diazepam ( Valium ).
3. Halusinogen,
yaitu golongan obat yang mengakibatkan timbulnya penghayalan pada si
pemakai. Contohnya ganja, ekstasi, dan sabu-sabu.
- Painkiller, yaitu golongan obat yang menekan bagian otak yang bertanggung jawab sebagai rasa sakit. Contohnya morfin dan heroin. Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupaakan alkaloida utama dari opium ( C17H19NO3 ) . Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan, sedangkan Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir - akhir ini . Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik.
Penggunaan
obat-obatan ini memiliki pengaruh terhadap kerja sistem saraf,
misalnya hilangnya koordinasi tubuh, karena di dalam tubuh pemakai,
kekurangan dopamin. Dopamin merupakan neurotransmitter yang terdapat di
otak dan berperan penting dalam merambatkan impuls saraf ke sel saraf
lainnya. Hal ini menyebabkan dopamin tidak dihasilkan. Apabila impuls
saraf sampai pada bongkol sinapsis, maka gelembung-gelembung sinapsis
akan mendekati membran presinapsis.
Namun
karena dopamin tidak dihasilkan, neurotransmitte tidak dapat
melepaskan isinya ke celah sinapsis sehingga impuls saraf yang dibawa
tidak dapat menyebrang ke membran post sinapsis. Kondisi tersebut
menyebabkan tidak terjadinya depolarisasi pada membran post sinapsis
dan tidak terjadi potensial kerja karena impuls saraf tidak bisa
merambat ke sel saraf berikutnya.
Efek
lain dari penggunaan obat-obatan terlarang adalah hilangnya kendali
otot gerak, kesadaran, denyut jantung melemah, hilangnya nafsu makan,
terjadi kerusakan hati dan lambung, kerusakan alat respirasi, gemetar
terus-menerus, terjadi kram perut dan bahkan mengakibatkan kematian.
Untuk
menyembuhkan para pencandu diperlukan terapi yang tepat dengan
mengurangi konsumsi obat-obatan sedikit demi sedikit di bawah pengawasan
dokter dan diperlukan dukungan moral dari keluarga serta lingkungannya
yang diiringi oleh tekad si pemakai untuk segera sembuh. Hal yang
paling penting adalah ditumbuhkannya nilai agama dalam diri si pemakai.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari
pembahasan diatas dapat diketahui bahwa ada beberapa jenis narkoba
yang berpengaruh terhadap system saraf manusia antara lain Valium yang
mempengaruhi kualitas moral otak, kokain yang mempengaruhi cara kerja
otak, ganja, ekstasi & sabu-sabu yang mempengaruhi timbulnya
penghayalan bagi diri si pemakai, dan yang terakhir adalah morfin dan
heroin yang menekan bagian otak yang bertanggung jawab sebagai rasa
sakit.
Sangat
banyak bahaya yang dapat ditimbulkan dari pemakaian narkoba tersebut,
jadi sebisa mungkin kita harus menghindari pemakaian narkoba tersebut.
3.2 SARAN
Setelah
mempelajari makalah ini, penulis mengharapkan agar para pembaca
senantiasa menghindari pemakaian atau penyalahgunaan narkoba.
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa kiranya tidak menutup
kemungkinan terjadi berbagai kesalahan, oleh karena itu penulis
pengharapkan kritikan dan saran dari pihak pembaca yang bertujuan untuk
penyempurnaan makalah ini. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar